Moammar Emka's Jakarta Undercover

Senin, 27 Februari 2017

Moammar Emka's Jakarta Undercover


Pras (Oka Antara) adalah seorang wartawan, tapi ia merasa dirinya tidak memiliki signifikansi untuk orang banyak. Ia ingin menulis artikel yang bisa berpengaruh terhadap banyak orang. Secara tak sengaja, Pras bertemu dengan Awink (Ganindra Bimo) lelaki feminin yang mengajak Pras ke sebuah club malam. Secara tak sengaja pula, Pras bertemu dengan Yoga (Baim Wong) yang sedang sekarat. Pras membawa Yoga ke rumah sakit. Sejak saat itu, mereka akhirnya berteman. Pras akhirnya tahu kehidupan Jakarta yang lain. Gemerlap namun juga kelam. Meriah namun juga menyedihkan. Ia pun menulis sebuah artikel berjudul Jakarta Undercover, kehidupan Jakarta dengan tingkat seksualitas yang tinggi

Di waktu yang lain, Pras berkenalan dengan seorang wanita sexsy bernama Laura. Pras tidak tahu pekerjaan Laura yang sebenarnya apa. Yang jelas, ia jatuh cinta pada Laura.

Jakarta Undercover membuka mata gue sebagai orang di luar Jakarta bahwa memang ada sisi itu. Pesta sepanjang malam, tapi tidak semuanya berbahagia. Jakarta Undercover adalah potret gemerlap sekaligus kelam dari Jakarta.

Film yang disutradarai oleh Fajar Nugros ini membuat gue ngeri. Gue sebagai cewek cupu yang kalau keluar malam-malam pakai baju terbuka langsung masuk angin merasa takut. Kehidupan malam ternyata seliar dan sekeras itu. Di balik pernak-pernik mewah itu ternyata tersimpan kepahitan. Alasan mengapa mereka mau hidup di dunia Jakarta pada malam hari.

Gue ga jauh beda lah sama Pras. Katro gitu. Gue kalau diajak ke club juga pasti celingukan ga ngerti. Lagunya ga ada liriknya. Intro semua. Wkwkwkwkkw.

Yeah! Oka Antara sebagai pemeran utama memegang peranan penting. Gimana gue bisa senyam-senyum waktu dia ngobrol sama Laura, gue ikutan geli waktu dia digodain Awink, gue takut dan frustasi waktu Yoga marah, dan gue ikutan mewek waktu dia bilang kangen sama Laura. Ending yang anjay (?) banget pokoknya. Oka ga butuh barisan kata puitis untuk meyakinkan gue kalau dia beneran kangen. Cuma satu kata; kangen. Yang dia ucapin sambil nangis. Kangeeeennnnn. Ya ampun masih kepikiran gue sampe sekarang :(

Selain Oka, Ganindra Bimo dan Baim Wong juga berakting sangat cemerlang. Bimo yang bertato dan berotot sangat bertolak belakang dengan sifat femininnya. Ampe geli ya ampun idola gue ituuu. Wkwk. Tapi gue suka. Kalau gue sampe geli, berarti akting dia berhasil. Kemudian Baim Wong yang gue kenal dari sinetron menunjukkan bahwa akting dia berada di level yang lebih tinggi. Semoga Baim lebih sering main film lagi.

Begitu pula dengan pemain lain. Porsi yang sedikit ga bikin mereka jadi terlupakan. Apalagi itu orang gila depan supermarket. Heran. Dapat baju dari mana sih dia? Ganti ganti terus. Wk jenius sih.

Yang mengganggu gue di film ini cuma satu, Richard Kyle. Dia ngomong apa kaga ngerti gue. Bahasa indonesia, ga jelas. Inggris apalagi:(( untung ganteng. Wkwkw

Pada akhirnya gue sangat puas menonton film ini. Senang, jijik, miris, kesel, takut, lucu, sampai akhirnya nangis. Kangeeennnnn. Hahahah

9,5/10

0 Komentar :

Posting Komentar

Komentari