April 2016

Jumat, 22 April 2016

Super Didi


Sama sekali tidak memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadap film ini. Datang, nonton dan terhibur rasanya cukup bagi gue. Tapi ketika gue selesai menonton film yang disutradai oleh dua perempuan ini pun membuat gue lebih dari perasaan terhibur.

Film dibuka dengan adegan Didi Arka (Vino G Bastian) yang diganggu oleh dua anaknya, Anjani dan Velia. Mereka main perang bantal. So unchhh. Dan berlanjut ke adegan adegan lain.

Rabu, 20 April 2016

Tidak Butuh Judul [8]


Ify dikejutkan oleh kabar bahwa Alvin masuk rumah sakit. Setelah menyelesaikan perkuliahannya, ia segera pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan sahabatnya itu.
            
Dan gadis itu semakin dibuat terhenyak ketika mendapati kondisi Alvin yang sangat menyedihkan. Pemuda itu berbaring lemas di atas tempat tidur. Wajahnya pucat pasi. Bercak-bercak merah terlihat di sekujur tubuhnya.
            

Tidak Butuh Judul [7]


Tok... tok... tok... Rio mendesah kentara setelah mengetuk pintu yang ada di hadapannya. Ia menunggu dengan gusar pintu itu terbuka. Menyiapkan diri ketika seseorang yang entah mengapa sejak tadi pagi dipikirkannya menyembul dari sana.
           
“Eh, Kak Rio. Ada apa?” tanya Ify sesaat setelah membuka pintu. Agak terkejut mendapati Rio di sana.

Tidak Butuh Judul [6]


Apakah begini yang namanya surga? Sepertinya tidak jauh berbeda dengan kamarnya. Hanya mungkin di sini lebih rapi dan wangi. Selain itu tidak ada yang istimewa.
           
“Awww!” Rio mengaduh kesakitan. Refleks ia menyentuh pelipisnya. Omong-omong di surga masih bisa merasakan sakit ya? Tanyanya seperti orang dungu.
            

Tidak Butuh Judul [5]


Sakit yang berdenyut di daerah kepalanya membuat Rio menjauh dari kemudi. Dengan napas terburu, pemuda itu perlahan membuka matanya. Bersiap menerima kenyataan bahwa apa yang dilihatnya bukan lagi sebuah kehidupan. Wahai surga, sambutlah kedatangan pecundang kita!
            
Rio menghembuskan napas lega ketika matanya yang terasa panas menangkap pemandangan malam dari dalam mobil. Dirinya belum mati ternyata. Tadi, mobilnya berhasil menghindari truk itu. Dibantingnya ke kiri hingga berakhir dengan moncong mobilnya mencium trotoar. Pemuda itu mengurut dada.

Tidak Butuh Judul [4]


Siapa yang pertama kali menemukan ungkapan setiap pertemuan pasti ada perpisahan? Akan Rio habisi dia! Enak sekali bicara seperti itu. Coba rasakan dulu jadi dirinya. Rasakan dulu betapa setiap partikel udara yang kau hela bukan malah menghidupkan, namun justru melemahkan. Rasanya, Rio ingin berhenti bernapas saat itu juga. Namun ia tak bisa. Seakan udara-udara yang tak nampak wujudnya itu merangsek masuk tanpa bisa ia bendung. Memenuhi jutaan kantung paru-parunya. Oh, dia mau meledak saja.

Tidak Butuh Judul [3]


Ify menggeledahi tasnya. Mencari-cari sebuah benda miliknya yang teramat berharga. Tapi siang itu, tidak ditemukannya di sana.
            
“Kenapa, Fy?” tanya Alvin.

Tidak Butuh Judul [2]


Mangkuk berisi soto ayam itu terbang di udara. Berputar beberapa saat, lantas meluncur jatuh mencium lantai. Hancur berkeping-keping. Dan soto ayam itu pun sempurna menggenang di sana. Bercampur dengan semut, bakteri, dan mikroorganisme lainnya.

Selasa, 19 April 2016

Tidak Butuh Judul [1]


Ify memandangi ruang tamu apartemennya yang terasa begitu lengang. Belum sehari  Papa meninggalkannya, gadis itu sudah merasa begitu kesepian. Seumur hidup tinggal bersama Papa, selalu ikut ke mana pun orangtua tunggalnya itu ditempatkan kerja, membuatnya tidak terbiasa harus menjalani harinya seorang diri.

Kamis, 07 April 2016

Get Up Stand Up


Sebenarnya, film ini adalah film yang telah lama saya tunggu. Kenapa? Selain karena jalan ceritanya yang mengangkat kehidupan finalis Stand Up Comedy Indonesia, juga karena pemainnya komika semua. Hahahaha. Jadi, ga ada alasan untuk tidak menonton film ini di hari pertama, jam pertama penayangannya.

Rabu, 06 April 2016

Abang [ part 5 ]


Palembang, 2001

Lana diajari untuk berbagi. Tapi tidak untuk yang satu ini.

Lana tidak pernah keberatan kalau harus berbagi bekal makan siang dengan Fabian. Anak itu tidak marah kalau posisinya di tim sepakbola tergantikan. Dia tidak akan merajuk kalau sepedanya dipinjam sepupunya yang berkunjung saat lebaran.

Selasa, 05 April 2016

Belajar Terbang


“Aku ingin belajar terbang pada kupu-kupu, burung dan angin seperti Kesatria. Tapi tidak hancur oleh tipu daya bintang jatuh. Sebenarnya aku ini apa.”

Lima tahun lalu, setelah saya membaca serial pertama Supernova yaitu Kesatria, Putri, Bintang Jatuh, saya menulis kalimat di atas. Dengan tekad yang memang benar-benar bahwa saya ingin bisa terbang.