Lebih Dari Plester part 10B
***
Bunyi bel yang menjerit bersamaan dengan Bu Winda yang mengakhiri pelajaran untuk hari ini, sontak membuat Ify mencelat. Sedari tadi, bunyi itulah yang dinanti. Ya, karena ketika bel berbunyi, ia akan mulai beraksi.
Ify terburu-buru membereskan buku serta alat tulis lainnya. Memasukannya ke dalam tas. Gadis itu sangat bersemangat.
Jauh berbeda dengan pemuda di sampingnya. Ia sama sekali tak berselera untuk pulang. Ah, tidak. Ia tak akan pulang. Bukankah ia harus memenuhi permintaan gadis cerewet itu? Maka dengan enggan, ia bersiap.
Ekspresi yang tidak menyenangkan dari pemuda itu, membuat Ify sebal. Gadis itu berkacak pinggang. Mempelototi sang pemuda.
"Gabriel!" desis Ify. Pemuda empunya nama mendongak. Menatap malas Ify. Sejurus berikutnya, memutar kedua bola mata.
Ify mendengus. "Gabriel! Semangat dong! Semangat!" Ify