Juli 2017

Selasa, 18 Juli 2017

Filosofi Kopi 2: Ben & Jody


Sebagai seorang penggemar tulisan Dee Lestari, termasuk cerpennya yang berjudul Filosofi Kopi, senang rasanya Ben dan Jody hidup dalam bentuk dan wujud yang nyata. Sejak film Filosofi Kopi yang pertama, tidak ada keraguan dan kekecewaan sama sekali atas terpilihnya Chicco Jerikho dan Rio Dewanto sebagai Ben dan Jody. Sampai sekarang muncul film Filosofi Kopi 2. Di mana ceritanya lebih fokus pada karakter Ben dan Jody, bukan hanya sebatas kopi dan filosofinya. Lebih dari itu. Tentang persahabatan, cinta, keluarga dan mimpi.

Setelah memutuskan untuk berkeliling Indonesia membagikan kopi dan menjual kedai, di tengah perjalanan, pegawai-pegawaj Filkop; Nana, Aga dan Aldi memutuskan untuk keluar karena alasan masing-masing. Di situ Ben akhirnya sadar bahwa selama ini mereka tidak ke mana-mana. Lalu dengan randomnya, Ben  berpikir untuk kembali ke Jakarta dan kembali membuka kedai. Untungnya, si Jody ini baik dan nurut-nurut aja (meskipun super pelit), jadi ikutlah dia sama idenya Ben.

Untuk membuka kedai Filkop kembali, mereka bertemu Tarra, seorang investor dan Brie, barista ngehe yang susah banget dibilangin. Dan mereka pun membuka kembali kedai Filosofi Kopi di Melawai, lalu membuka cabang di Jogja.

Seperti filmnya yang pertama, konflik di Filkop 2 ini lumayan berliku. Jelimet pokoknya. Meskipun gue lebih pusing mikirin yang di film pertama sih. Film ini lebih ke belajar ikhlas dan memaafkan. Ya, jadi semua masalah di film ini bisa selesai oleh keikhlasan memaafkan, yang mana sebenarnya itu susah sih. Apalagi buat Ben yang keras kepala, egois dan seenak jidatnya sendiri.

Dari sisi sinematografi (?), selalu suka sama setiap scenenya. Ceria, hangat, kelam, lembut, menyentuh hati. Gitulah pokoknya. Ditambah sama lagu-lagu khas anak Indie gitu. Favoritku Zona nyaman!

Chicco dan Rio berakting dengan total. Bagaimana Chicco menumbuhkan Ben dengan apa yang memang gue bayangkan. Ben si egois, emosian, random, dan tatapannya buat para gondrong itu lohhhh. Hahahaha. Tapi gue sih masuk #TeamJody . Meskipun dia pelit, tapi paling enggak dia tuh ga egois gitu. Tidak seperti si Cibai Ben. Hahhaha. Banyak sekali Cibai di film ini 😥

Luna Maya berakting baik meskipun tidak terlalu bersinar. Tapi sungguh, dia sangat cantik dan terlalu mudah membuat orang jatuh cinta. Sosok yang cantik, kuat sekaligus mandiri.

Si Brie nih yang menurut gue mengganggu. Curiga ini Brie kalau di sekolah ngeyel muluk kalau dibilangin guru. Whahahha.

Pada akhirnya Filosofi Kopi adalah sajian yang hangat dan bergizi untuk ditonton. 8/10.