Januari 2017

Kamis, 12 Januari 2017

Cek Toko Sebelah




Cek Toko Sebelah resmi jadi film pertama yang gue tonton di bioskop di tahun 2017. Setelah berkali-kali gagal nonton karena super sibuk (atau sok sibuk), akhirnya gue bisa nonton film karya Ernest Prakasa yang kedua ini.

Gue tidak pernah cocok dengan stand upnya Ernest, tapi atas pengalaman nonton Ngenest yang sangat menyenangkan, gue ga ragu untuk menonton film keduanya yang berjudul Cek Toko Sebelah ini.

Cek Toko Sebelah mengambil tema film yang gue suka, keluarga. Dikisahkan seorang pemilik toko bernama Koh Afuk hendak mewariskan tokonya pada anak bungsunya Erwin, namun Erwin enggan untuk menuruti permintaan Papanya karena ia punya karier yang cemerlang dan hendak pergi ke Singapura. Di lain sisi, Yohan, sang kakak merasa tidak terima karena yang harusnya melanjutkan toko itu adalah dirinya, bukan Erwin.

Minggu, 08 Januari 2017

Tidak Butuh Judul [11]


Ify berjalan mendahului Rio sesaat setelah pintu lift terbuka. Ia langkahkan kakinya besar-besar demi memperlebar jaraknya dengan Rio. Berusaha secepat mungkin untuk sampai di kamarnya.

Rio tidak terpancing untuk berjalan lebih cepat. Ia justru membiarkan Ify pergi kemudian menghilang ketika gadis itu masuk ke kamarnya. Ia menyadari betul ada yang aneh dengan gadis itu. Terhitung sejak tadi pagi, Ify mengubah sikapnya yang hangat menjadi sedingin bekuan es. Bahkan sepanjang perjalanan pulang, gadis itu sama sekali tidak bersuara, padahal beberapa kali Rio berusaha mencairkan suasana. Pada akhirnya, ia pun menyerah dan membiarkan dua penyiar radio berkoar memeriahkan atmosfer di mobilnya yang begitu mencekam.