Desember 2018

Jumat, 14 Desember 2018

Hilang


Aku telah kalah sejak hari itu. Tatkala kamu bilang bawa kamu mencintaiku tanpa tetapi. Aku berjudi untuk sesuatu yang tak pasti. Hanya dengan rasa percaya, aku berani mempertaruhkan diriku sendiri.

Lalu suatu pagi, tetapi itu datang dan semua yang kumiliki hilang. Aku telah kalah, namun belum jadi pecundang. Setelah ini, akulah manusia bodoh itu. Kamu hilang, aku tenggelam.

***

Dari dan untuk @zhraya_

Selasa, 11 Desember 2018

Putih


Aku seperti bayi yang baru lahir. Lemah tak berdaya. Amnesia tidak tahu apa-apa. Aku kembali jadi putih. Padahal sebelumnya, aku penuh gradasi warna.

Aku belum pernah mati, tapi mengapa aku merasa seperti lahir kembali? Sialnya, sekarang aku sendiri. Tidak ada kamu lagi. Atau mungkin sekarang aku sedang mati?

***

Dari dan untuk @desimitrac

Kangkung


Katanya kangkung bisa bikin orang mengantuk. Kalau begitu, aku mau makan kangkung sebanyak-banyaknya, supaya aku bisa mengantuk sengantuk-ngantuknya, supaya aku bisa tidur selelap-lelapnya. Karena mungkin hanya saat aku tidurlah, aku bisa menemukanmu lagi. Dalam mimpi.

Atau mungkin tidak sama sekali? Lalu, aku harus makan apa? Bagaimana kalau aku tetap makan kangkung? Tapi nanti aku tambahkan racun. Supaya aku dan perasaanku mati. Atau mungkin cuma aku yang mati? Perasaan itu abadi?

***

Dari dan untuk @auliaafitri

Hujan


Hujan selalu berhasil membangkitkan memori yang selama ini kubiarkan terlelap. Tentang bagaimana mendung selalu hadir paling pertama, menyisakan basah yang membuatku tidak ingin berpindah.

Saut-sautan derai rintik hujan itu jatuh ke bumi. Terlalu banyak sampai-sampai jumlahnya sudah tidak ku ketahui. Kusimpan dengan aman, namun justru hujan membuatku tenggelam.

Kali ini, bersama hujan yang kembali datang, aku luruhkan segala perasaan yang mengendap dalam hatiku. Aku ingin menjadi utuh. Meski memang harus tanpa kamu.

***

Dari dan untuk @purnama__s

Dede


Aku sama sekali tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kala itu. Saat usiaku masih terlalu dini untuk bisa memahami tentang mengapa kau tiba-tiba ada. Apakah kau berniat merebut semua yang kumiliki? Oh, aku tidak siap untuk sengsara.

Aku tidak pernah berharap kamu ada. Memangnya apa yang bisa kuharapkan dari ketiadaan? Lalu shubuh itu ku dengar jeritan pertamamu, seiring dengan napas lega dari mulut ibu. Aku masih tidak tahu harus melakukan apa. Namun saat ku lihat wujudmu yang mungil berwarna kemerahan, aku seperti melihat diriku dulu, entah kapan dan di mana. Aku tiba-tiba saja jatuh cinta. Padahal, dulu aku tidak tahu cinta itu apa. Mungkin hingga sekarang. Namun, cuma satu yang bisa kukatakan padamu saat itu, untuk menunjukkan betapa aku merasa diberkati oleh kehadiranmu: "Hai, Dede!"

***

Dari dan untuk Teteh aku yang cinta banget sama aku, @salmakamila

Senin, 10 Desember 2018

Luka


Luka itu berwujud kamu. Yang pergi saat aku memutuskan untuk menetap.

Luka itu bernama kamu. Yang memilih terbang, saat aku dengan sukarela jatuh.

Luka itu serupa kamu. Yang membunuhku hanya dengan tatapan sendu.

Luka itu adalah aku, yang cuma punya kamu.

***

Dari dan untuk @alyani_f

Langit


"Aku mau belajar terbang."
"Biar apa?"
"Biar aku bisa ke langit."
"Memangnya di langit ada apa?"
"Tidak ada apa-apa."
"Lalu kenapa kamu mau pergi ke langit kalau di sana tidak ada apa-apa?"
"Kalau di langit ada apa-apa, aku akan mencari tempat lain saja."
"Kenapa?"
"Karena aku tidak ingin apa-apa."
"Apa-apa itu sebenarnya apa?"
"Aku juga tidak tahu. Mungkin hal lain selain hidup. Iya. Aku hanya ingin hidup. Tidak ada yang lain."

***

Dari dan untuk @raniaisyah


Hati


Halo, Hati! Apa kabar? Hehe. Maaf ya, untuk segala perasaan sedih, marah, kecewa, iri, dan benci yang selama ini aku punya. Mereka pasti menyakitimu. Anehnya, sampai sekarang kau masih saja kuat. Kamu terbuat dari apa?

Hati, terima kasih ya. Untuk tidak pernah menyerah, sekali pun semuanya terasa susah. Terima kasih untuk tetap selalu merasa dan menjadikan aku hidup. Aku janji, setelah ini, aku akan lebih sering bahagia, lebih pandai bersyukur, serta lebih mudah mengasihi.

***

Dari dan untuk @rimafr

Canopus


Suatu malam di atas genteng rumah tetangga, aku bertanya, "Canopus, bagaimana rasanya jadi kamu? Selalu dibilang yang kedua. Selalu tak lebih terang dari Sirius. Apakah kamu sedih? Apakah kamu kecewa?"

Sambil tersenyum, Canopus menjawab, "Jangan lihat aku dari bumi! Ikutlah terbang bersamaku! Maka kau akan tahu akulah yang pertama. Akulah paling benderang dari segala cahaya yang ada. Akulah dirimu yang bahagia dan bangga."

***

Dari dan untuk @fannyslma

Minggu, 09 Desember 2018

Kala


Aku ini manusia bebas. Aku tidak pernah mau dipenjara. Dan bagiku cinta adalah penjara tak kasat mata.

Namun sebagaimana manusia biasa, aku juga tidak bisa menolak untuk jatuh cinta. Saat kamu datang dan membawa kala, aku dibuat lumpuh. Aku jatuh cinta sejatuh-jatuhnya.

Ternyata, asal denganmu, aku bisa berkompromi untuk dipenjara.

***

Dari dan untuk @Ameee93

Keju


Kamu pasti pernah dengar lagu dengan lirik ku suka singkong, kau suka keju. Iya kan?
Coba, aku mau tanya. Apa yang kau suka? Singkong atau keju?
Tahu tidak, singkok pakai keju sepertinya bukan hal yang buruk.
Jadi, apalagi yang menghalangi kita untuk bersatu?

***

Dari dan untuk @lamriasng

Kelapa


Siang itu, aku menemukannya. Terduduk pilu di bawah pohon kelapa. Alisnya bertaut seakan beban seluruh manusia di muka bumi ini tengah dipikulnya. Ia menatap deburan ombak di hadapannya.

Aku mengamatinya dari jauh. Terangnya siang, tetap menggelapkan sosokku. Dia tidak tahu aku ada di sini. Tidak perlu tahu.

Hingga petang datang, ia masih ada di sana. Tetap menatap nanar pada ombak yang bergantian memeluk pantai. Dan aku masih di sini. Mungkin sebentar lagi akan lenyap. Kini gelap dan dinginnya malam membunuhku. Aku telah habis.

Lalu, dia masih di sana. Di bawah pohon kelapa.

***

Dari dan untuk @superhidz

Rindu, Senja dan Alam


Alam telah melahirkanku. Biarkan aku hidup berdampingan dengan banyak kehidupan lain.

Suatu kali, dia kenalkan aku pada senja. Aku suka senja karena dia cantik. Sampai akhirnya dia ajariku merindu. Pelajaran yang sama sekali tidak ingin aku kuasai. Oh, aku kan sudah bilang bawa aku benci pada rindu.

Senja memisahkanku dengan siang yang kusayang. Mengiming-imingiku malam yang katanya bertabur bintang. Tapi dia sering kali cuma membual. Temaram lebih sering ku dapatkan.

Aku mengadu pada alam. Dia hanya menertawakanku. Aku tanya mengapa. Dia tidak menjawab sampai fajar kembali datang.

***

Dari dan untuk @mawaddahutami

Bubur


Kamu pernah dengar peribahasa nasi sudah menjadi bubur? Biasanya, peribahasa itu akan dikatakan ketika seseorang dengan terpaksa harus menerima hal yang buruk. Diucapkan dengan nada penyesalan, dan diiringi ya sudahlah yang amat berat.

Kamu tahu tidak, bubur itu enak kalau dikasih kecap, ayam, bumbu kaldu, kacang, bawang goreng, seledri, dan kerupuk. Boleh tambah sate usus kalau suka. Artinya, kamu tidak perlu menyesali sesuatu. Tidak perlu merasa lemah dan kecil. Kamu tetap bisa jadi hebat, meskipun kamu cuma bubur.

***

Dari dan untuk @granidyara yang menyusahkan ya tolong Anda!

Sunyi


Sttttt! Jangan berisik!
Kamu dengar sesuatu?
Tidak?
Oh ayolah enyahkan sejenak ribut-ribut dalam batok kepalamu!
Sudah terdengar?
Ya! Dia adalah sunyi. Yang akan memperkenalkanmu pada dirimu sendiri. Yang akan menunjukan jalan setapak yang selama ini kau cari.
Biarkan sunyi itu tinggal. Karena selama ini, bising yang selalu membuat langkahmu terjegal.

***

Dari dan untuk @dwi_jeen

Kejujuran


Waktu aku lahir, aku dibisiki sesuatu oleh semesta. Katanya, dunia itu penuh kepalsuan. Cuma panggung sandiwara. Setelah aku dewasa dan tidak lagi amnesia, aku tahu itu cuma lirik lagu Nicky Astria.

Aku menemukan sebuah kejujuran. Dari teduhnya matamu menatapku. Dari aksenmu saat mengeja namaku. Dari tarikan sudut bibirmu pada saat itu.

Sekarang, aku mau bilang pada semesta, kejujuran itu selalu ada, saat kita mau jujur pada diri sendiri. Makanya, aku mau jujur. Aku juga mencintaimu.

**

Dari dan untuk @elvanissa

Rindu


Aku benci pada rindu. Kehadirannya membuatku menyadari, bahwa kamu sedang tak di sini, bersamaku.

Aku benci pada rindu. Dia hampir buatku mati. Menenggelamkan aku dalam ketidakberdayaan. Menjadikan aku manusia paling tidak bisa apa-apa.

Aku benci pada rindu. Dia buat aku sengsara. Hatiku dipaksa menahannya.

Rinduku selalu berisi kamu dan kamu lagi. Mungkin memang aku benci kamu.

***

Dari dan untuk @shafaridha ❤