Coretan Pertemanan
Saya hanya mau berteman dengan semua orang.
*
Apa yang kalian rasakan saat mengetahui bahwa ada -bahkan banyak- yang tidak menyukai kalian?
Apa yang kalian rasakan saat mengetahui teman-teman yang sudah begitu kalian sayangi ternyata tidak tulus?
Apa yang kalian rasakan saat tahu bahwa apa yang kalian lakukan menimbulkan iri dan benci di hati orang-orang?
Apa yang kalian rasakan? Kalau kalian belum pernah merasakannya, kalian sungguh beruntung. Karena rasanya sangat menyakitkan. Menyedihkan. Memilukan. Menyesakkan.
*
Saya hanya mau siapa saja menyukai saya. Bukan karena kecantikkan yang memang tak saya miliki. Bukan karena kepintaran yang sungguh bukanlah punya saya. Saya mau siapa pun menyukai saya karena kesederhanaan saya.
Dan ternyata, ada banyak orang yang tak menyukai saya. Dan kebanyakan karena kecerewetan saya. Di mulai dari kakak kelas yang terganggu oleh suara cempreng saya sampai harus turun dari angkutan umum. Bapak Police 86 yang sampai mendelik tajam pada saya. Dan semua orang yang terpaksa mendengar suara menyakitkan telinga saya. Semuanya tidak menyukai saya.
Maka saya tidak akan memaksa mereka untuk menyukai saya. Biarlah seperti itu. Saya pun tak akan menghentikan ocehan-ocehan saya. Karena ocehan saya masih bermanfaat untuk sebagian orang. Merekalah yang tak pernah terganggu dengan suara saya yang tak terdapat sedikit pun kebencian dalam dirinya.
Terkesan egois? Memang. Tapi, bukankah hujan yang tetap turun meski banyak yang tak menginginkannya pun seperti itu?
*
Hanya mau siapa pun yang berteman dengan saya tulus. Harap yang sederhana, kan? Tapi, hati saya seakan mencelos mengetahui bahwa tak sedikit yang tidak tulus berteman dengan saya. Mereka hanya mau memanfaatkan kebodohan saya. Menipu saya dengan sikap yang manis. Dan perlahan menghancurkan saya.
Tak pernah meminta kalian untuk memahami saya. Tak pernah meminta kalian untuk ada di setiap saya membutuhkan bantuan. Tak pernah meminta kalian untuk mengerjakan PR fisika saya. Saya hanya meminta ketulusan. Hanya itu.
*
Saya senang menyapa. Maka saya tersenyum dan mengatakan "Hai" pada siapa saja yang saya temui. Dan sikap saya yang seperti itu membuat orang benci. Kenapa? Saya tak tahu jawabannya.
Jangan pernah merasa iri pada saya karena orang-orang lebih tertarik untuk menanyakan sesuatu pada saya! Itu semata-mata karena saya menjawabnya dengan apa adanya.
Jangan salahkan saya kalau buku tugas saya lebih diminati oleh orang-orang. Itu semata-mata karena saya tak pernah menolak untuk meminjamkannya.
Jangan menganggap saya -sok- berkuasa sehingga orang-orang cenderung mengalah pada saya. Sesungguhnya, itu adalah efek dari dunia yang saya tawarkan. Dunia yang sederhana.
*
Maka siapa saja yang ada di muka bumi ini, saya sungguh ingin berteman. Dengan ketulusan tanpa kebencian.
*
Semoga ketulusan tercipta dalam hati seluruh hamba-Nya.
*
Bandung Barat. 22 september 2011.
Sinta Nurwahidah.
*
Salam Pisang 'Tulus' Goreng!
Teman teman teman seluruh dunia!