Tanya
Sampai sekarang, aku tak pernah mengerti mengapa aku diciptakan menjadi gadis yang aneh. Dengan bintik-bintik jerawat pada pipi, membuatku terlihat seperti monster.
Tahukah kalian, aku sering bertanya pada bulan, mengapa ia bersinar di tengah kegelapan? Padahal, apa yang ia punya? Ia tak punya apa-apa.
Lalu, ketika pagi menjelang, aku bertanya pada rumput ilalang, mengapa ia tetap bersenang-senang walau ia selalu terabaikan?
Kala senja menjemput, aku kembali bertanya, kini pada katak-katak di tengah rawa. Mengapa ia tetap bernyanyi walau suaranya selalu hilang tersaput angin?
Dan ketika malam menyambut, aku masih di sini. Aku tak lagi bertanya. Untuk apa? Sekarang, aku yang akan membuat mereka bertanya, mengapa aku tumbuh menjadi gadis yang sederhana.
***
Bandung Barat, 9 mei 2012.
Sinta Nurwahidah
Tahukah kalian, aku sering bertanya pada bulan, mengapa ia bersinar di tengah kegelapan? Padahal, apa yang ia punya? Ia tak punya apa-apa.
Lalu, ketika pagi menjelang, aku bertanya pada rumput ilalang, mengapa ia tetap bersenang-senang walau ia selalu terabaikan?
Kala senja menjemput, aku kembali bertanya, kini pada katak-katak di tengah rawa. Mengapa ia tetap bernyanyi walau suaranya selalu hilang tersaput angin?
Dan ketika malam menyambut, aku masih di sini. Aku tak lagi bertanya. Untuk apa? Sekarang, aku yang akan membuat mereka bertanya, mengapa aku tumbuh menjadi gadis yang sederhana.
***
Bandung Barat, 9 mei 2012.
Sinta Nurwahidah