Super Didi
Sama sekali tidak memiliki ekspektasi terlalu tinggi terhadap film ini. Datang, nonton dan terhibur rasanya cukup bagi gue. Tapi ketika gue selesai menonton film yang disutradai oleh dua perempuan ini pun membuat gue lebih dari perasaan terhibur.
Film dibuka dengan adegan Didi Arka (Vino G Bastian) yang diganggu oleh dua anaknya, Anjani dan Velia. Mereka main perang bantal. So unchhh. Dan berlanjut ke adegan adegan lain.
Film ini bercerita tentang repotnya seorang Didi mengurus dua anaknya saat ditinggal Muti (istrinya) ke luar negeri. Agak kurang masuk di akal gue ketika Muti pergi ke luar negeri buat ngurusin rumah tangga sahabatnya. Hmmm. Tapi ya sudah lupakan saja bagian itu. Mari fokus pada Didi yang super menggemaskan di film ini.
Didi dibuat pusing dengan tingkah dua anaknya. Anjani, si kakak yang banyak maunya. Velia, si adek yang diem diem tapi ngeselin juga. Wk. Dan kepusingan Didi begitu dinikmati oleh penonton, terutama gue. Wajah polos duet Anjani dan Velia sukses bikin gue ngakak. Ditambah Didi yang selalu kelabakan menghadapi mereka.
Yang patut diacungi jempol adalah akting Vino yang cemerlang. Di film ini dia bisa jadi apa saja. Didi yang keren, arsitek yang hebat, suami yang romantis, ibu ibu arisan yang cucok, dan pembajak yang berhasil membajak hati para penonton. *halah. Tapi lebih dari itu semua, Vino berhasil mengaduk aduk perasaan gue. Dari awalnya ketawa, kesel, sampai akhirnya nangis. Sumpah yaaa, kedua kalinya Vino bikin gue nangis gara-gara aktingnya. Dia aktor yang hebat.
Selain ada Vino, kolaborasi Anjani dan Velia juga sangat apik. Adik Kakak yang sangat kompak. Daannn yang mencuri perhatian gue adalah peran Ira Maya Sofa dan Mathias Muchus sebagai Mayang (Oma sayang) dan Opa. Mereka tidak membantu Didi buat mengurusi anak-anak, tapi membantu film ini untuk menghadirkan tawa. Datang tak diundang, pergi sesuka hati, tapi kehadiran mereka begitu berkesan.
Jangan lupakan kehadiran trio pembajak (perhimpunan bapak bapak penjaga anak) yang super rusuh. Lucu tapi ngeselin.
Gue berani bilang film ini cerdas karena terdapat adegan adegan yang 'mengejutkan'. Salah satunya adegan Didi nonton Frozen. Tak henti hentinya bikin gue ngakak di bagian itu. Wk
Yaaa, film ini memang film yang menyenangkan. Film yang hangat. Cocok banget untuk ditonton sama keluarga. Atau kalau pun enggak, bisa bikin penonton kangen keluarga.
Film ini memang tidak menghadirkan cerita yang berat. Ceritanya bahkan bisa dibilang sangat ringan. Tapi permasalahan hubungan orangtua dan anak yang diolah dengan begitu apik ini sukses menjadikan film ini sangat layak tonton. Nilai 8 dari 10.
Yeahhh, akhir kata, From me to you with love.