Get Up Stand Up
Sebenarnya, film ini adalah film yang telah lama saya tunggu. Kenapa? Selain karena jalan ceritanya yang mengangkat kehidupan finalis Stand Up Comedy Indonesia, juga karena pemainnya komika semua. Hahahaha. Jadi, ga ada alasan untuk tidak menonton film ini di hari pertama, jam pertama penayangannya.
Film dibuka dengan kehidupan Babe sebagai penyiar radio berpacarkan Fathia (Acha Sinaga). Di seperenam awal film, sebenarnya saya kurang bisa tertawa dengan joke-joke yang dilontarkan. Kemunculan Rigen sebagai depkolektor berpenampilan aneh itu pun tidak bisa membuat saya tertawa-,,-
Untungnya, hal itu berlangsung tidak terlalu lama. Semakin ke tengah, filmnya semakin asyik untuk dinikmati. Dimulai dengan kemunculan Uus yang sok galak dan Hifdzi yang cuma ngomong bahasa Thailand ngawur aja lucu. Ya Allah, ga ngerti lagi. Kenapa Hifdzi, meskipun hampir di setiap stand upnya pake materi bahasa Thailand, dan di film pun sama, selalu aja bikin ketawa-,,-
Banyak sekali komika yang terlibat dalam film ini, tapi hampir semuanya pula membekas dalam benak saya. Peran mereka kecil, mereka hanya muncul hanya beberapa scene, tapi seakan semuanya berakting dengan maksimal. Paling suka saat scene para finalis di karantina. Selain Babe dan Abdur, ada Sri Rahayu dengan impiannya bisa menjadi jodoh Raditya Dika, Wira si budak sajak, David si abang ojek, Rahmet si anak STM, Dzawin si anak pesantren yang baru aja selesai qurban, dan Deni yang memegang teguh NKRI harga mati. Scene itu berhasil memecah seisi teater.
Untuk tiga pemain utamanya, yaitu Babe, Abdur dan Acha, berakting baik dan tidak berlebihan. Achaaaaa, kenapa cantik sekali? Semakin cantik saat harus bersanding dengan Babe. HAHA.
Dari dulu, selalu geli kalau lihat Babe. Tapi di film ini, Babe menunjukkan sisinya yang lain. Babe yang juga manusia. Bisa marah, sedih, cemburu, dan patah hati. Tak melulu konyol, tapi juga menyedihkan. Sialnya, saya mau ikutan nangis tapi ga bisa. Muka Babe kalau lagi sedih tetap lucu :(
Acungan jempol untuk sutradara dan penulis skenario yang berhasil membuat film ini menjadi menyenangkan untuk ditonton, yang sukses menciptakan karakter-karakter serba unik.
Kekurangan dari film ini adalah beberapa jokenya meleset. Penonton bukan tertawa, malah ekspresi 'apa sih' yang hadir. Tapi seiring berjalannya film, jokenya semakin mudah diterima dan kita semua tertawa.
Selain itu, jalan ceritanya hampir mudah untuk ditebak. Dan kenapa harus ada adegan kecelakaan :( *spoiler hahahaha
Tapi, untuk keseluruhan, film ini menyenangkan. Seperti bukan melihat sebuah kisah rekaan. Seperti semuanya nyata. Bahagianya, di film ini akhirnya saya tahu, bahkan hujan pun tidak bisa membuat rambut kribo Babe benar benar lepek. WK.
Saya beri 7,5 dari 10 untuk film ini.