Porsenang For Senang

Selasa, 31 Mei 2016

Porsenang For Senang


Yang kurang Sinta suka dalam hidup adalah keteraturan. Kadang-kadang, chaos lebih baik, lebih menyenangkan. Tapi dalam sebuah acara, kechaosan adalah hal yang paling dihindari. Sebisa mungkin semuanya harus sesuai dengan rencana (?).

Dua bulan yang lalu, Sinta ikut dalam kepanitian acara tahunan di kampus, Porsenang. Bukan inisiatif atau sok ativis, tapi karena emang itu wajib. Ya jadi terpaksalah. Dan entah atas dasar apa, Sinta dimasukkin ke divisi acara, yang kerjanya mesti bener-bener, menguras otak dan tenaga. Sementara Sinta pemalas dan tidak bisa kelelahan :)


Pertama kali rapat acara itu sampai larut malam. Padahal jam tidur Sinta yang normal adalah jam 9 malam. Saat itu Sinta tahu kalau selama dua bulan ke depan, Sinta akan menjadi anomali.

Opening porsenang. Untuk hari itu, Sinta dipercayai menjadi penanggung jawab game escape the mummy yang super tidak jelas dan pawai angkatan yang super absurd. Untuk pawai sendiri, angkatan Sinta dapat tema Papua. Dan hal pertama yang ada di benak  ketika mendengar kata Papua adalah artis dari Papua. Awalnya Edo Kondologit. Tapi pilihan jatuh pada Nowela. Di pawai, fix Nowela harus ada. Setelah itu Sinta riset. Dari riset itulah Sinta tahu bahwa yang unik dari Papua bukan cuma adatnya. Tapi banyakkkk. Dan pada akhirnya, yang masuk ke rombongan pawai 2013 adalah Nowela, orang suku Papua, nelayan, pemburu babi, pendaki gunung Jaya Wijaya, Boas Salosa, cendrawasih, dan penyelam rajaampat :)

Kenapa Sinta bilang pawai angkatan absurd? Karena memang dari tiga angkatan, angkatan Sinta (2013) yang paling membuat orang tertawa, Paling tua, tapi paling absurd :( Ketika yang lain pakai baju adat yang terlihat mewah dan mahal, menari adat dengan cantik, 2013 berpenampilan lucu dengan rumbai-rumbai, sambil berburu (boneka) babi, menyelam di lapangan, mendaki gunung, dan kemudian muncul Nowela :((

Meskipun kalah, tapi pawai saat itu buat Sinta menyenangkan. Semoga akan jadi pembuka untuk hal-hal menyenangkan lainya selama porsenang.

Tapi ternyata tidak. Porsenang tidak selalu menyenangkan. Apalagi ketika tahu Sinta hampir setiap hari piket. Setiap hari pulang malam. Mengerjakan tugas larut malam. Tidur telat. Sinta benci begadang!!!

Waktu piket juga kerjaan Sinta cuma nontonin sambil tereak-tereak. Katanya sih koordinator penonton. Tapi kan Sinta tidak suka menonton pertandingan olahraga. Sinta anaknya kesenian banget soalnya (?). Futsal, basket, badminton, Sinta tidak mengerti!!!

Sampai suatu hari, ketika tidak ada yang bersedia menjadi komentator, Sinta diminta jadi komentator. Futsal saat itu. Dan karena sangat amat bodoh mengenai futsal, maka jadinya yang dikomentari adalah kostum pemain, panjang kaos kaki pemain, cara pemain jatuh :(

Esoknya, Sinta jadi komentator lagi. Badminton. Pertandingannya banyak, tapi Sinta ga lelah untuk komentar. Seperti biasa, yang dikomentari adalah kostum :( Dan kegiatan mengomentari itu pun berlangsung hingga final. Dannnn di final basket, Sinta dicekal karena komentarnya kebanyakan bercanda yang bisa menyebabkan kesalahpahaman para pendengar, terutama yang main :(

Yang melelahkan selain piket setiap hari adalah tugas Sinta menghubungi para peserta. Berbagai macam karakter orang Sinta temukan. Ada yang balasnya cepat, balasnya lama ampe ketiduran, ada yang cuma diread doang :( Tapi hikmahnyaaa, Sinta bisa mengenal mereka yang sebelumnya tidak kenal. Meskipun kayaknya mereka ga mengenal Sinta sama sekali. Karena selain di line, Sinta tidak pernah menampakan batang hidung Sinta. Suka takut melakukan kebodohan. Dan emang! Sekalinya muncul dan memperkenalkan diri di hadapan mereka, suka melakukan kebodohan :((. Kakak kakak, maafin Sinta ya yang bodoh ini ya :( Suka malu, tapi ya gimana. Kebodohan ini suka muncul dengan natural -,,-

Mungkin kesannya lebay, tapi Porsenang sukses membuat Sinta menangis di hadapan banyak orang! Padahal Sinta jarang menangis kecuali kalau lagi nonton film ya ampun menangis terus :(. Sinta menangis capek! Kayak semuanya ga selesai-selesai. Sinta menangis kesal! Karena Porsenang, Sinta mengorbankan banyak hal. Tidak bisa melakukan kesenangan-kesenangan Sinta! Banyak kesempatan yang Sinta relakan. Kesempatan bertemu Teza Sumendra, Hifdzi, sampai Ify, Ify loh yaaa, yang setiap ke Bandung Sinta pasti ketemu dia :( Bahkan cuma buat nonton AADC aja harus nunggu tiga minggu penayangannya dulu karena segitu ga punya waktunya :((

Sabtu kemarin adalah hari terakhir porsenang. Closing. Rasanya kayak mau meledak. Semuanya bakalan selesai hari itu. Di closing, Sinta dapat tugas buat ngurusin Escape Run. Lomba berlari yang hadiahnya kalung bunga dari kertas yang Sinta buat alakadarnya. Ehe. Ehe. Saat Escape Run sendiri, Sinta jadi huba-huba (Harusnya bukan, tapi pengen._.) yang tugasnya mengganggu para pelari. Sangat menyenangkan.

Dan acara pun terus berlanjut. Meski setelah Escape Run Sinta hanya menonton, tapi seru! Soalnya yang Sinta tonton kan kesenian. Sudah Sinta bilang, Sinta anaknya kesenian banget (?). Sampai malam (meskipun ga sampai akhir, karena Sinta kabur._.), Sinta menikmati semuanya.

Demi apa pun, Sinta tidak pernah mau mengulang dua bulan yang telah terjadi kemarin. Tidak akan rindu pada kegiatan pulang malam dan kelelahan. Bagi Sinta, porsenang adalah momentum. Dan momentum tidak pernah bisa diulang atau dikejar.

Tapi Porsenang juga mengajarkan Sinta banyak hal. Tentang menekan ego. Bagi Sinta, yang terpenting dari segalanya adalah diri Sinta sendiri, kebahagiaan. Tapi untuk beberapa hal, ada yang lebih penting dari itu. Dari Porsenang, Sinta belajar untuk berusaha tidak mengecewakan orang lain. Meskipun kenyataannya selalu gagal. Berkat Porsenang, tubuh Sinta yang manja ini belajar untuk jadi kuat. Yang dulu kalau begadang 3 hari berturut-turut aja bisa langsung sakit, waktu Porsenang enggak. Hebat banget pokoknya badan Sinta kemaren! Percayalah, Sinta sehat!

Kemarin adalah Porsenang yang pertama dan terakhir untuk Sinta. Dan rasanya sulit banget! Tapi bohong banget kalau Sinta tidak bilang bahwa di tengah segala kesulitan, banyak sekali hal menyenangkan yang terjadi. Thankyou Porsenang for senang-senangnya! Salam, Sinta Sugingsul.

Berikut foto-foto Porsenang Sinta.


Geng Pawai

Geng Pawai


Nonton Futsal

Syuting buat teaser, yang kelihatan punggungnya doang -,,-

Foto setelah menangis. Bersama si ular yang ikutan menangis -,,-

Geng Hijau Anang

Geng Gem Jan Di yang iri melihat kemesraan To Ming Se -,,-

Paling cabai, pakai efek snapchat sendirian.

Bersama juara berlari. Juara juga di hati aku._.

Pawai absurd

Geng Huba huba.

Menghuba-hubakan para pelari.

Mengmc

Koordinator penonton, Sinta Sugingsul