#SampuraSUN9 [Review]
Selalu menyenangkan bisa menonton pertunjukan stand up comedy secara langsung. Euforianya beda banget sama cuma nonton di TV. Hal itulah yang membuat saya dan teman saya (di sela-sela ujian akhir semester) untuk menonton #SampuraSUN9
Kami berdua sampai di Saung Angklung Udjo (tempat acara) selepas maghrib. Dan kami langsung disuguhkan antrian penonton yang panjang banget, mengular. Kami jadi khawatir ga kebagian duduk paling depan. Anaknya ingin selalu jadi yang terdepan emang :((
Gate pun dibuka. Satu persatu penonton dipersilakan masuk. Mata ini selalu jeli melihat tempat strategis, dan akhirnya kami memilih satu tempat paling depan di sebelah kiri. Lesehan dan dekat banget ke panggung yang tingginya cuma 30 cm._.
Selang beberapa saat, seseorang yang berdiri di dekat layar menjelaskan tata tertib selama menonton. Setiap dia ngejoke, selalu ada iringan tabuhan gamelan (?). Dalam hati saya bilang, wah malam ini pasti bakalan beda banget!
Dan acara pun dibuka dengan tarian dan perkusi (apa atuh itu teh namanya, pokoknya nabuh-nabuh gendang:() oleh anak-anak ABG yang cantik-cantik ganteng-ganteng. Tak lupa kelompok gamelan dan pemain musik lain juga ikut mengiringi.
Tarian pembuka selesai. Duo host pun naik panggung, -harusnya- SepuluhTura. Ada yang aneh! Uus terlihat lebih pendek dan padat -,,- Mereka mengajak semua penonton menyanyikan mars (?) stand up comedy Bandung.
Dua co-host naik panggung, Gian dan Chandra. Chandra lucu sekali. Polos tapi ngeselin kalau ngomong. Mereka kemudian manggil komika pertama, Ge Pamungkas. Agak kaget Ge disimpan di paling pertama. Tapi seneng juga sih. Pembuka yang ganteng dan manis ._. Malam itu dia ngomongin kentut. Mungkin dia satu-satunya cowok yang masih terlihat ganteng meskipun ngomongin kentut ._. Selalu suka lihat penampilan Ge. Penuh ekspresi, bersemangat dan yang pasti lucu!
Setelah itu para co-host bergantian naik panggung, ngobrol-ngobrol lucu dan manggil komika-komika yang akan tampil. Dari semua yang naik ke panggung, ga ada yang ga lucu. Baik bintang tamu, host dan co-host, maupun komika lokal.
Penampil favorit saya malam itu adalah Hifdzi Khoir. Ustadz dari Thailand yang absurd abis. Menurut saya, dari 7 komika yang stand up, dia yang paling lucu. Paling menghibur. Setiap apa yang keluar dari mulut dia, semua yang dia lakuin selalu aja bisa bikin ketawa.
Banyak sekali lelucon-lelucon dan bit-bit yang lucu malam itu. Guyonan favorit adalah ketika Gilang Bhaskara dan Boris Bokir saling mengunggulkan agama masing-masing, tanpa saling menyakiti. Dan semua saya yakin (termasuk saya) sangat menikmatinya. Ga ada yang tersinggung. Ga ada yang sakit hati. Semoga deh! ._. Nah kalau bit favorit, saya berikan untuk tahu bulat-nya Redi Deloe. Bahkan setelah dia turun dari panggung, itu tahu bulat masih berhasil bikin saya ketawa terus :((
Selain stand up dan obrolan co-host, ada juga segmen dangdutan (?) dan stand up rapp yang pecah banget! Apalagi pas stand up rapp, orang terlucu di seluruh dunia hadir, yeah Uus!
Tapi yang paling bikin terkejut sih di ending ada segmen Tanya Hifdzi, di mana Hifdzi bertindak sebagai Ustad yang bisa menjawab semua pertanyaan. Dan yeahh dia bisa menjawab pertanyaan Uus Nenden dari pengajian Al of me, dan Ge dari pengajian Al El Dul dengan sangat tidak baik tapi sangat amat lucu. Aduhhh pokoknya malam itu dewa lucunya adalah Hifdzi.
Tapi bukan berarti acara ini ga ada kekurangan. Ada beberapa hal yang membuat saya menggumam "aduh". Yaitu ketika acaranya rada telat. Kalau ga salah sih acara dimulai lebih dari pukul 19.00. Selain itu ada penampil yang lamaaaaaaaaa banget. Panitia udah ngodein buat cut dan turun panggung tapi dia ga mau turun. Sampai Ge Pamungkas aja greget dan ikutan ngekode. Tapi entah ga peka atau pura-pura ga peka,dia tetap terusin penampilannya. Awalnya lucu sih. Tapi udah ga merhatiin lagi. Kelamaan. Jadinya malah membosankan. Dan kalau diperhatiin, para penonton juga ketawanya ga sepecah sebelum-sebelumnya. Untungnya, setelah itu ada Stand Up Rapp yang dipandu Uus, Iankanlah, mc Danny dan Budi Kusumah yang membuat suasana kembali ramai.
Yang paling khas dari setiap menonton di saung udjo adalah kelelawar bebas terbang ke sana kemari dan pup sembarangan, sampe bikin penonton kelabakan menghindari jatuhnya si pup._. Lalu juga suka ada kucing yang dengan pedenya lewat depan panggung. Wkwkw. Entah itu bisa disebut kekurangan apa enggak, tapi jujur si kelelawar dan kucing itu lumayan lucu sih. Wkwkw Dan pertunjukan pun selesai. Ditutup sempurna oleh semua pengisi acara yang memberi hormat. Dan saya pulang dengan rasa bahagia. Ingin lagi secepatnya balik ke sana buat nonton pertunjukan stand up lagi. Yeah. Semoga secepatnya!