Heart Beat

Senin, 16 November 2015

Heart Beat


Dunia akting bukan hal yang baru bagi Blink. Tapi dalam Heart Beat kita bisa menemukan banyak hal baru.

Heart Beat adalah film yang disutradai oleh Hadrah Daeng Ratu yang mengangkat tema persahabatan dengan banyak konflik. Persahabatan itu sendiri, kisah cinta yang saling menyilang (?), perjuangan mengejar mimpi dan permasalahan keluarga yang cukup menyesakan hati.

Heart Beat dibuka dengan manis oleh Alexa (Sivia Azizah) yang bernyanyi di sebuah cafe diiringi oleh teman dekatnya, Lido (Brandon Salim). Mesem-mesem lihat mereka berdua. How cute!


Dan setelah itu, munculah pemain-pemain lain dengan karakter yang berbeda. Keira (Febby Rastanty), si cantik yang egois, Aluna (Ify Alyssa) yang selalu merasa sendiri padahal ada orang yang ga pernah ninggalin dia, Agatha (Agatha Pricilla), si tangguh yang cuma ingin bisa terus nyanyi, dan yang pasti Alexa, mahasiswa rantau dari Padang yang bertahan hidup di Jakarta dengan bernyanyi di cafe. Mereka berempat sukses memainkan karakter masing-masing. Bikin gue merasa semuanya kelewat nyata. Gue sampe sebel sendiri sama Keira karena selalu ga sadar kalau dia nyebelin -,,- Dan gue mau ngasih penghargaan sama Ify dan Sivia yang ternyata bisa akting nangis dengan meyakinkan. Padahal kalau di sinetron, mereka akting nangis tapi yang nonton malah pingin ketawa.

Selain ada pasangan Alexa Lido, ada juga Aluna dan Biru (Arbani Yasiz) yang bikin greget. Mereka itu pacaran tapi dingin-dinginan. Jadi sebel sendiri sama Aluna yang kelewat cuek.Sampai Biru lelah dan...... Nonton sendiri lahhhh! Masa harus diceritain._.

Heart Beat memiliki cerita yang ringan, namun tetap bisa diterima dan masuk ke hati penonton. Konflik yang hadir terasa real dan relevan dengan kehidupan kita sehar-hari. Semua perasaan berhasil dibangun dari adegan demi adegan. Rasa bahagia, rasa cinta yang bikin penonton ber 'unchhhhh' ria sampai baper berkepanjangan, sedih yang bikin dada sesak nahan tangis, marah, yang berujung pada "oh iya."

Semua perasaan yang dibangun dari setiap adegan di film didukung oleh  lagu-lagu yang indah. Masing-masing personil Blink punya lagu sendiri di film ini. Sepanjang film gue ikut bernyanyi. Serasa nonton film disney (?)

Kekurangan yang gue temukan dalam film ini adalah gue merasa ada beberapa bagian menuju ending yang hilang. Entah hilang atau emang ga ada. Gue merasa harusnya ada satu scene yang menjelaskan bagaimana konflik menjadikan jalan cerita berbelok (?). Entah ini gue nulis apa, tapi ya gue sampai nyeletuk "Loh kok gini?" Yang sampai sekarang masih aja gue pikirin. Entah itu twist atau blunder, gue pun ga tahu._.

Tapi buat kalian semua yang butuh hiburan, film ini cocok banget buat ditonton bareng sahabat, pacar, sahabat yang kayak pacar, pacar yang awalnya sahabat, atau sahabat yang ngarep dijadiin pacar yang terhalang oleh "aku ga mau persahabatan kita hancur kalau pacaran." HMMMM ._.  Dan untuk siapa pun yang butuh pencerahan, bolehlah ditonton film ini. Karena dari film ini kalian akan tahu kalau makna sahabat. Sahabat adalah saudara yang kita pilih. Tapi lebih dari itu semua, ada keluarga, saudara yang dipilihkan Tuhan sendiri untuk selalu kita cinta, kita jaga. Juga untuk orang-orang yang selalu ragu untuk maju dan mengejar mimpinya, film ini cukup buat nampar kalian.

Gue mau kasih 7 dari 10. Cukup pantas untuk film yang bikin gue baper dan berharap dua pasangan di film ini berlanjut di dunia nyata. Bukan sebagai Alexa Lido, tapi sebagai Sivia Brandon.