Pinky Promise
Pinky Promise bercerita tentang Tante Anin yang mengidap kanker payudara. Kanker tersebut tidak lantas membuatnya putus asa dan mengutuk hidup. Justru karena keterbatasannya itulah, dia ingin berguna untuk orang lain. Untuk itulah ia mendirikan Rumah Pink, rumah singgah bagi para pejuang kanker payudara. Bersama keponakannya, Tika (Agni) yang dijebak oleh Tante Anin, dia mengelola Rumah Pink dan mengumpulkan banyak relawan. Di rumah Pink itulah mereka bertemu dengan Ken (Dhea Seto), Baby (Alexandra Gotardo) dan Vina (Dea Ananda). Berlatar belakang berbeda, namun dengan semangat yang sama, mereka menjalin persahabatan.
Film ini sejujurnya bikin capek. Beberapa kali gue menahan diri untuk tidak menangis karena tahu film ini masih lama berakhirnya. Tapi akhirnya gue menangis juga waktu Ken berantem sama Tika. Gue melihat kualitas akting Dhea Seto jauh lebih keren dibandingkan dengan akting dia di film Me and You vs the world. Gue melihat Dhea yang kuat, berkarakter dan bersinar.
Peringkat kedua dalam hal akting dalam film ini adalah Agni yang berperan sebagai Tika. Sosok Tika yang memiliki beban berbeda dengan ketiga sahabatnya itu berhasil disampaikan dengan baik oleh Agni.
Dan Alexandra Gotardo berhasil mencuri perhatian. Bukan hanya dengan pakaian-pakaian sexynya di awal film, tapi juga dengan celetukan-celetukannya yang berhasil mengundang tawa ketika film ini dari awal mencoba mengaduk-aduk perasaan penonton. Bahkan saat dia udah ga bisa apa-apa, dia masih bisa melawak. Jenaka sekali dia dalam film ini.
Untuk segi gambar, ada beberapa gambar yang terlihat tidak bersih. Kayak dishoot pake kamera hape ya allah :(( Lalu untuk musik, keren sih. Semuanya cukup pas.
Yang paling mengganjal dalam film ini adalah, faedahnya Chelsea Islan apa ya? Gue merasa dia ga ada pun ga papa. Hmmmm. Dan gue merasa, yang harusnya ada di poster itu bukan Chelsea, tapi Mama Ira._.
Untuk itu, gue beri nilai 7,5/10 untuk film ini.
0 Komentar :
Posting Komentar
Komentari