Kapan Kawin?

Senin, 16 Februari 2015

Kapan Kawin?


Tanggal 14 Februari lalu, ketika banyak manusia bumi merayakan valentine dan sebagian lagi mendebatkannya, gue, Onas dan Salma jalan ke Bandung. Tujuannya sih buat beli alat praktikum. Tapi setelah tujuan tercapai, gue dan dua temen gue yang semuanya memiliki kemampuan independen untuk membahagiakan diri (re:jomblo) memutuskan untuk pergi ke Bandung Indah Plaza (BIP). Sesampainya di sana, kita bingung mau ngapain. Sampai akhirnya kita memutuskan untuk nonton.


 Kebingungan kita belum selesai karena kita masih harus menentukan film apa yang kira-kira ga akan mengecewakan dan bikin kita ikhlas mengeluarkan uang 50 ribu rupiah.

Gue sendiri sih kalau ke bioskop lebih suka nonton film Indonesia. Film luar mah nanti juga bisa ngopi dari orang._.v Makanya saat itu gue mengusulkan untuk nonton Kapan Kawin. Kebetulan seminggu yang lalu gue nonton Kick Andy. Dan yang jadi narasumber di sana adalah istri dari sutradara (ga tahu produser, lupa) yang ternyata juga menikah di usia yang sudah sangat matang.

Sementara Salma maunya nonton Dibalik98. Gue langsung menolak. Dari thrilernya, gue udah bisa ngelihat kalau nanti bentakkan-bentakkan Chelsea bakal mengganggu banget-,,-   Dan Onas yang beberapa hari lalu baru menonton sebuah film yang sangat membosankan ampe dia ketiduran, sangat berhati-hati memilih.

Namun setelah berdebat panjang lebar, kita akhirnya setuju untuk nonton film Kapan Kawin. Dengan pertimbangan ada Reza Rahadian di sana yang kita jamin semua film yang ada dianya pasti bagus._.

Masuk tuh kita ke studio. Dan betapa terkejutnya kita ketika mendapati yang nonton ga lebih dari 20 orang-,,- Entah karena filmnya ga seru, atau karena itu show pertama. Ya kita positif thinking aja dulu. Kita langsung nyari tempat duduk.

 Tak berapa lama, film dimulai. Dibuka dengan adegan Bapak aneh yang takut sama pisanh, gelas bersih, dan posisi tempat tidur yang salah. Menurut gue, adegan itu ga perlu. Ga lucu juga. Gue ga ketawa.

Kemudian ke adegan berikutnya. Ketika Dinda (Ardinia Wirasti) ditelepon sama orang tuanya yang lebay di hari ulang tahunnya yang ke 33. Orangtuanya maksa dia untuk cepat-cepat kawin. Sampai akhirnya, dia terpaksa buat nyewa aktor bernama Satrio (Reza) untuk jadi pacarnya.

Dan setelah itu, adegan demi adegan gue ketawa. Apalagi ketika sosok Satrio (Reza) muncul dengan gaya dan sifatnya yang nyentrik. Semua yang dia lakukan bikin gue ketawa. Apalagi setiap dia menyamarkan suaranya. Udah kek abis nonton konser metal, serak. Reza emang jago memerankan apa pun.

Selain karena tingkah Satrio, kelakuan Bapaknya Dinda (diperankan oleh Abah yang dulu jadi Abah di Keluarga Cemara) juga bikin ngakak. Salah satunya adalah ketika dia pura-pura kena serangan jantung akibat dengerin petasan bambu yang emang sih suaranya kayak meriam di film perang-perang gitu. Sepanjang itu gue dan tidak lebih dari 20 orang itu ketawa.

Oh iya, ada juga sosok Bendot yang absurd abis. Dia ini pembantu di rumah orangtuanya Dinda. Dia ga berekspresi tapi selalu berhasil bikin ngakak. Apalagi pas dia pura-pura jadi ambulance. Dia pasang sirine di atas kepala, tapi suaranya keluar dari mulut dia. Absurd abisss.

Selain komedi, film Kapan Kawin ini juga ada drama romantisnya. Yaitu ketika Satrio ternyata jatuh cinta beneran sama Dinda *spoiler-,,-. Oh iya, gue sempat menitikan air mata sekejap ketika Dinda dan Satrio disidang oleh orangtuanya Dinda karena sandiwara mereka akhirnya terbongkar. Terus Satrionya diusir deh :((((((((

Menurut gue, film Kapan Kawin ini adalah film yang lucunya ga maksa. Biasanya, kalau nonton film komedi, gue suka ikut-ikutan ketawa kalau denger orang ketawa. Tapi pas nonton film ini, dengan jumlah penonton yang tidak lebih dari 20 orang, ketawa kita pecah. Ga dibuat-buat, ga cuma ikut-ikutan.

Pesan moral dari film ini menurut gue juga nyampe. Dari film itu, gue belajar bahwa kita sebagai manusia ga boleh terus-menerus egois, dan ga boleh juga terus-menerus ngalah sama orang. Semuanya harus pada porsinya masing-masing.

  Quote yang paling gue inget: kamu kayak ngasih cek kosong tahu ga? Kalau kamu mau kasih uang, ada dulu uangnya. Kalau kamu pengen bikin orang lain seneng, kamunya dulu harus seneng.

 By the way, pas gue baca sinopsinya, menurut gue ini ga akan beda jauh sama yang sering gue lihat di ftv. Jalan ceritanya kan standar. Tapi sumpah dengan alur cerita begitu, film ini benar-benar beda. Apalagi endingnya yang ga biasa. Gue suka ending film ini. Epic! Gue ga menyesal nonton film ini. Begitu pula Onas yang beberapa hari yang lalu dikecewakan  film Jupiter Jupiter apalah (?).

  So, buat orang-orang yang merasa selalu didesak untuk segera menikah, buat pasa Ibu dan Bapak yang selalu memaksa agar anaknya menikah, buat para pasangan yang ngebet pengen nikah, atau buat jomblo seperti kami bertiga yang cantik dan mempesona, nontonlah film ini! Kalau ga dapat solusinya, ya paling enggak kalian dapat ketawa.

 Satu lagi, menurut gue ga ada yang namanya terlalu cepat menikah atau telat nikah. Waktu menikah setiap orang kan beda-beda. Ga bisa diseragamin. Bukan upacara bendera juga -,,-