Untuk kamu, seseorang yang hanya bisa leluasa kueja dalam
doa.
Halo, Kak! Ingin rasanya sapaan singkat itu kuucapkan tiap
kali kita bertemu. Tapi lidahku selalu kelu. Bibirku selalu beku.
Halo, Kak! Akhirnya aku bisa menyapamu. Malam ini. Dari jauh.
Meski aku tahu takkan pernah sampai, tapi paling tidak, jemariku berani
menuliskannya.