2013

Minggu, 05 Januari 2014

2013


Jika 2013 adalah tahun terbaikku, itu karena ada kamu.

Karena aku melewati banyak hal bersama kamu. Baik ragamu, maupun bayangmu.

Aku menyelesaikan semester terakhir di SMA bersamamu. Bersama seluruh leluconmu. Menghitung hari menuju ujian nasional dengan belajar keras. Kadang, kita belajar bersama.




Aku tidak tahu pastinya kapan, namun yang jelas di tahun ini aku menyadari sesuatu. Bahwa aku menyukaimu. Bahkan mungkin sejak dulu. Sejak kita masih sama-sama mengenakan seragam putih-biru.

Lalu aku tahu bahwa pada tahun ini kita akan berpisah. Kita akan memilih jalan hidup kita masing-masing. Kamu dengan mimpimu, aku dengan mimpiku.

Waktu itu pengumuman kelulusan. Dan kamu memberiku selamat. Kamu mencium tanganku. Begitu juga aku. Dan kita pun berpisah. Kamu tidak ikut merayakan kelulusan dengan coretan pilox yang menurutmu tidak penting itu. Aku tahu. Tapi aku mau. Apalagi bersamamu.

Lalu acara perpisahan. Kamu tampan dengan jasmu. Aku tetap biasa dengan kebaya dan make up tipis. Kamu sibuk dengan teman-temanmu, juga mantan pacarmu yang aku tahu masih begitu kamu cintai. Aku sibuk dengan teman-temanku, menggila seperti biasanya.

Kemudian aku mendapatkan sebuah kabar, entah baik atau buruk. Bahwa aku diterima di sebuah universitas negeri yang ada di pinggiran kota. Dengan jurusan yang sesungguhnya tidak pernah aku inginkan. Dan kamu masuk ke universitas swasta dengan jurusan yang kamu cita-citakan. Meskipun itu bukan cita-cita terbesarmu, tapi paling tidak kau masih menapaki jalanmu. Tidak sepertiku yang membuat jalan baru yang asing bagiku.

Aku tidak menyangka bahwa hari itu, hari di mana kita saling mengabarkan tempat baru kita adalah hari terakhir kita bertemu. Padahal, kita berada di kota yang sama. Tapi mengapa kita tidak diberi kesempatan untuk bertemu?

Pada akhirnya, akhir tahun ini kita kembali bersua. Ada yang menuntun langkahku menuju bumi tempat kau berpijak.

Kau, masih sama. Tetap tampan, dan menyenangkan.

Aku, masih sama. Seperti adik kecilmu yang susah dinasihati, begitu katamu.

2013 kini berganti. Tapi kamu tidak lantas pergi. Kamu selalu mendekam di hati. Dan entah kapan, kamu akan mengetahui.

2014 datang. Namun kamu tidak akan menghilang. Dalam hati kamu bersemayam. Takkan terganti bahkan oleh jutaan bintang.